Kamis, 01 Maret 2012

Inilah Kontroversi Wasit Laga Indonesia Vs Bahrain

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Kepemimpinan wasit Andre El Haddad dalam laga Bahrain kontra Indonesia dalam laga kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Grup E Zona Asia di Stadion Nasional Manama, Rabu (29/2), menjadi sorotan para penggemar sepakbola.  Tidak hanya masyarakat awam, melainkan para jurnalis, para jurnalis asing yang menangani segmen olahraga di media masing-masing.   
Lewat situs jejaring sosial Twitter, beberapa jurnalis asing mengutarakan kritikan seputar kepemimpinan wasit asal Lebanon tersebut. Maklum saja, pemberian empat tendangan penalti dalam pertandingan tersebut terasa sangat mengherankan.  Apalagi tiga diantaranya diberikan oleh El Haddad di babak pertama, dengan dua diantaranya berbuah gol.
Mike Donovan (Oregon Post) Amerika Serikat, Grant Wahl (Sport Illustrated), Jonathan Wilson (The Blizzard) adalah beberapa jurnalis yang meragukan kepemimpinan El Haddad.  "Bahrain harus mencetak kemenangan dengan selisih sembilan gol untuk melangkah ke babak selanjutnya.  Mereka mendapatkan hadiah berupa kartu merah pada menit kedua dan dua buah penalti.  Siapa yang menyaksikan pertandingan ini? mencurigakan?" tulis Wahl pada akun twitternya @GrantWahl.
Nama El-Haddad sudah pasti tidak akan dilupakan oleh publik sepakbola Singapura.  Kejadian ini terjadi saat negeri Singa tersebut menjalani laga perdana kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Grup A Zona Asia kontra tuan rumah Cina di Tuodong Stadium, Kunming, 2 September 2011. 
Saat itu, Singapura berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Aleksandar Duric pada menit ke 33.  Babak pertama pun berakhir 0-1 bagi keunggulan Singapura.  Keadaan berubah drastis pada babak kedua. 
Hal tersebut disertai oleh beberapa keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit berusia 41 tahun tersebut.  Pertama adalah pemberian penalti pada menit ke 57 setelah penjaga gawang Lionel Lewis menabrak salah satu penyerang Cina di kotak terlarang.  Beruntung Lewis mampu mementahkan eksekusi tersebut. 
Sepuluh menit kemudian Cina kembali mendapat hadiah penalti.  Kali ini pemain belakang Singapura didakwa melanggar Yu Dabao di kotak penalti.  Meskipun dari tayangan ulang Dabao terlihat sengaja menjatuhkan diri, El Haddad tetap menunjuk titik putih.  Eksekusi Zheng Zhi sukses membobol gawang Lewis. 
Mental para penggawa tim Singa pun anjlok selepas pemberian penalti tersebut.  Belum sadar dari keterkejutan mereka, tak lama berselang Cina berhasil memperbesar keunggulan menjadi 2-1 lewat gol Yu Hai pada menit ke 73.  Keunggulan tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir. 
Selepas pertandingan, segenap pemain Singapura mengkritik keputusan-keputusan kontroversial sang pengadil.  Bahkan penjaga gawang Singapura Lionel Lewis menyebut bahwa wasit telah merebut kemenangan dari timnya.  "Kami benar-benar dirampok olehnya.  Laga ini benar-benar laga antara 15 pemain melawan 11 pemain," ujarnya seperti dilansir Strait Times. 
Kegusaran Lewis amat terasa mengingat dirinya baru saja masuk pada menit ke 54 menggantikan Izwan Mahbud yang harus ditarik akibat cedera.  "Penalti pertama fifty-fifty, akan tetapi untuk insiden yang kedua, tidak ada yang menyentuh pemain Cina tersebut," tegasnya.  Setelah itu, El Haddad menghadapi hujan kritikan dari pers Singapura dan juga Cina.  Sejak saat itu pula, integritas El Haddad sebagai seorang wasit dipertanyakan. 
Integritas yang akan terus dipertanyakan selepas pemberian kartu merah pada Samsidar di menit keempat babak pertama.  Tak lupa, empat hadiah penalti dalam laga yang berujung 10-0 bagi Bahrain tersebut. 
Wasit hanyalah manusia biasa.  Akan tetapi jika wasit telah mengambil sederet kontroversi, tentu sederet pertanyaan akan mengemuka.  Termasuk terhadap Andre El Haddad

Selasa, 21 Februari 2012

Mourinho Tak Mau Setengah-setengah

Moskow - Siapa saja pemain yang akan diturunkan dalam laga melawan CSKA Moskow? Melihat pentingnya laga tersebut, Mourinho kemungkinan akan menurunkan skuad terbaiknya.

Dengan format dua leg dan krusialnya nilai sebuah gol tandang, fase gugur Liga Champions memang menjadi sebuah level yang sangat tricky. Setiap manajer harus berpikir keras untuk menerapkan strategi, entah ingin mengejar kemenangan kala tandang atau bermain aman dan membalasnya ketika bermain di kandang.

Bagi Mourinho, laga ini kelewat penting untuk diperlakukan setengah-setengah. Apalagi, diakuinya, CSKA punya tim yang solid dan oleh karenanya bakal sulit untuk ditaklukkan. Untuk itu, ia mengaku tak akan mengubah susunan skuad terbaiknya.

"Pertandingan ini terlalu penting untuk membuat suatu perubahan atau memainkan pemain cadangan. Kami punya skuad yang solid dan perubahan hanya dibuat untuk menyesuaikan karateristik pertandingan, bukan mengubah kualitasnya," ujarnya di situs resmi klub.

Kendati demikian, pria asal Portugal itu juga memberikan petunjuk bahwa ia akan memainkan para pemain yang tahan dengan kondisi cuaca dingin.

Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema kemungkinan besar masih akan dimainkan pada starting XI, mengingat performa apik mereka belakangan ini.



SSB Madrid di Indonesia Diprioritaskan untuk Anak Kurang Mampu

Jakarta - Real Madrid akan membuka sekolah sepakbola gratis di tujuh kota di Indonesia. SSB yang dinamai Social Sports School Real Madrid Foundation (SSS RMF) ini diprioritaskan untuk kalangan kurang mampu.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu penggagas pendirian SSS RMF, Adiyatwidi Adiwoso Asmadi, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (21/2/2012). Rencananya sekolah sepakbola tersebut akan diresmikan 3 Maret mendatang. Tujuh kota yang terpilih adalah Banda Aceh, Samarinda, Banjarmasin, Makassar, Sidoarjo, Jayapura, dan Yogyakarta.

"SSS RMF ini non-profit dan gratis karena diperuntukkan bagi anak tidak mampu secara finansial di daerah bencana. Tapi, tidak menutup pintu juga bagi anak-anak mampu yang ingin menimba ilmu di sini," jelas Adiyatwidi.

"Untuk setiap SSS RMF butuh 100 siswa dengan usia 7 sampai 18 tahun," sambung pria yang juga menjabat Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol.

Adiyatwidi menambahkan, persentase siswa yang berasal dari kalangan kurang mampu sebesar 60 persen, sementara 40 persen untuk orang yang mampu. Hal itu dilakukan guna membantu subsidi.

"Untuk memutar satu SSS RMF, setahun butuh dana Rp 600 juta atau Rp 4,2 miliar dalam setahun untuk tujuh SSS RMF," katanya.

Nantinya, selama bergabung di SSS RMF, siswa tidak ditempatkan dalam asrama. Program SSS RMF dijalankan menyesuaikan jam sekolah siswa dengan mendatangkan lima pelatih langsung dari Madrid.


( mfi / mfi )

JERSEY MU

JERSEY BARU MU KEREN :hadir dengan motif keren sesuai denga julukanya red devil......

Minggu, 19 Februari 2012

Kisah Inter 'Minta Maaf' ke Tifosi Ciliknya

Milan - Kekalahan memalukan dari Bologna tentu mengecewakan seluruh tifosi Inter Milan, tak terkecuali Filippo. Tapi, Filippo sedang beruntung karena dia mendapatkan "permintaan maaf" spesial dari Nerazzurri.

Filippo adalah salah satu tifosi cilik Inter. Meski masih berusia 9 tahun, kecintaan Filippo kepada klub sekota AC Milan itu tampaknya sudah sedemikian besar. Dia pun ikut bermuram durja saat pasukan Claudio Ranieri terjebak dalam periode negatif belakangan ini.

Saat Inter bertemu Bologna di San Siro, Sabtu (18/2/2012) dinihari WIB, Filippo hadir di tribun penonton. Dia membawa sebuah banner dengan tulisan yang cukup menarik perhatian, yakni "Bisakah kamu menang? Please. Jika tidak, mereka akan mengejekku di sekolah. Terima kasih, Filippo."

Sayangnya, permintaan Filippo itu tak bisa dipenuhi oleh Inter. Javier Zanetti cs. kalah telak 0-3 dan Filippo pun harus bersiap jadi bahan olok-olok di sekolah.

Inter, yang mengetahui aksi Filippo di San Siro itu, merasa tersentuh. Mereka pun memberikan sejumlah hadiah untuk menghibur tifosinya itu.

Inter mengundang Filippo dan keluarganya ke kompleks latihan tim Pinetina. Filippo ditemui oleh Ranieri dan para pemainnya.

Bukan cuma itu. Filippo juga dihadiahi sebuah jersey Inter bernomor punggung 4 lengkap dengan tanda tangan Zanetti.

"Ide dari banner itu muncul karena saya melihat Inter kalah di beberapa pertandingan dan saat ayah saya menyarankan untuk menonton Inter versus Bologna, saya bilang ke dia bahwa kalau kita kalah saya akan diejek di sekolah," aku Filippo di situs resmi Inter.

Atas hadiah yang diterimanya ini, Filippo mengaku senang. Meski sering jadi bahan ejekan teman-teman sekolahnya, dia mengaku tak akan berpindah ke lain hati dan setia kepada La Beneamata.

"Saya diberi kaus dengan tanda tangan Zanetti dan saya berjabat tangan dengan Ranieri. Menyenangkan bisa melihat latihan tim dari pinggir lapangan," ujarnya.

"Saya harap mereka (Inter) segera mulai menang karena saya tak akan mengubah tim saya. Saya harap banner yang saya tunjukkan dalam pertandingan melawan Bologna adalah yang terakhir," kata dia.

Sabtu, 18 Februari 2012

Performa Juve Senangkan Conte

Turin - Kendati ketinggalan lebih dahulu, Juventus mampu membalikkan keadaan sehingga mengalahkan Catania 3-1 pada akhirnya. Pelatih Antonio Conte mengaku senang dengan penampilan skuadnya itu.

Pada pertandingan lanjutan Serie A di Juventus Arena, Minggu (19/2/2012) dinihari tadi, Bianconerri sempat dikejutkan oleh gol cepat tim tamu yang dibuat oleh Pablo Barrientos di menit keempat.

Andrea Pirlo lantas membuka rekening gol Juventus guna menyamakan kedudukan dan diikuti gol-gol dari Giorgio Chiellini dan Fabio Quagliarella.

Dengan kemenangan ini, Juventus kembali ke capolista sementara dengan perolehan 49 poin hasil 23 kali bertanding.

"Kami tidak pernah tertinggal duluan saat bermain di kandang sendiri sebelumnya, tapi tim bermain bagus dan menunjukkan kematangan, memberikan respon kuat kepada fans dan membuktikkan tim ini kuat," ungkap Conte di Football Italia.

"Kami adalah skuad yang ehbat dan saya melihatnya juga dalam selebrasi. Kami tahu Catania adalah tim yang kuat dan termotivasi dengan banyak pemain yang menarik. Saya pikir mereka sudah bekerja dengan bagus di Sisilia," tandas dia.

Wenger: Seharusnya Arsenal Dapat Penalti

Sunderland - Arsene Wenger mengklaim Arsenal seharusnya mendapatkan hadiah penalti saat dikalahkan Sunderland di babak kelima Piala FA. Sedangkan soal performa tim, Wenger menilai skuadnya sudah tampil maksimal.

The Gunners tersingkir dari kompetisi sepakbola tertua di dunia itu usai kalah 0-2 di Stadium of Light, Minggu (19/2) dinihari WIB melalui gol Kieran Richardson dan gol bunuh diri Alex Olxade-Chamberlain.

Ini adalah hasil buruk yang diterima 'Gudang Peluru' setelah beberapa hari sebelumnya digasak AC Milan empat gol tanpa balas di Liga Champions.

Wenger menilai skuadnya telah mencoba menampilkan performa sebaik mungkin meskipun pada akhirnya harus mengakui keunggulan lawan. Tapi ia mengeluhkan keputusan wasit yang tidak memberi hadiah penalti setelah Robin van Persie dilanggar John O'Shea di kotak terlarang.

"Saya pikir tadi adalah penampilan yang penuh komitmen dan kami sudah memberikan segalanya yang tersisa di kaki-kaki kami," sahut manajer Arsenal itu seperti dilansir ESPN Soccernet.

"Kami punya tiga laga tandang dalam sepekan dan saya yakin kami tidak beruntung memiliki jadwal tandang di Liga Champions dan kemudian mendapat laga tandang lagi. Lapangan disana juga sulit tapi kami sudah berjuang keras hari ini," sambung Wenger.

"Saya pikir kami sedikit tidak beruntung, tadi adalah 100 persen penalti untuk kami dan Mr Webb melewatkannya dan tembakan pertama ke arah gawang mereka berbuah gol. Kemudian kami harus mengejar pertandingan dan mengambil setiap perjudian dan kami dikalahkan serangan balik di babak kedua."